Gimana sih cara beriklan yang baik? Kemudian kategori beriklan yang baik itu seperti apa. Pertanyaan seperti itu mungkin akan muncul bagi setiap pelaku usaha.
Sebagai contoh, saya sendiri sering bermain sosial media seperti instagram. Disana saya sering menemui iklan produk dari berbagai brand. Namun tidak sedikit dari iklan-iklan tersebut yang saya lewati tanpa melihatnya sampai akhir.
Apakah hal demikian merupakan contoh dari iklan yang kurang baik? Atau mungkin karena saya memang tidak memiliki ketertarikan dengan produk iklan tersebut?
Pada dasarnya beriklan adalah bagaimana cara mengenalkan produk kita kepada konsumen. Dengan beriklan kita bisa membuat produk kita dikenal dan tentunya menarik calon pembeli. Karena itulah tujuan utama dari mengiklankan suatu produk.
Definisi Iklan yang Baik
Iklan yang baik memiliki definisi yang berbeda-beda. Sebagai contoh iklan yang dapat menarik pembeli sebanyak 50 orang dengan iklan yang menarik pembeli sebanyak 5 orang. Kedua iklan tersebut dapat dikatakan sebagai iklan yang baik, tergantung dari beberapa hal. Misalnya iklan yang berhasil menarik 5 orang pembeli merupakan iklan properti, 5 orang pembeli adalah angka yang cukup banyak.
Jadi iklan yang baik tidak hanya tergantung dari seberapa banyak pembeli yang bisa kita dapat. Tetapi tergantung oleh berbagai hal lain, seperti jenis produk, dapat bersaing, menarik dan tidak membosankan, inovatif, mengikuti trend, dan berbagai hal lainnya.
Cara Membuat Iklan yang Berkesan
Dilansir dari Forbes, cara membuat iklan dapat menarik dan berkesan yakni dengan membuatnya menjadi cerita. Cara beriklan dengan metode storytelling merupakan cara beriklan yang cukup populer belakangan ini. Iklan yang dikemas dengan cerita akan membuat iklan menjadi lebih mudah diingat dan memiliki ciri khas.
Dengan memberikan cerita pada iklan kita, tidak jarang orang akan bersimpati dalam artian yang baik. Metode beriklan dengan teknik storytelling bisa kamu aplikasikan dalam berbagai bentuk iklan. Baik itu video, konten, artikel, media sosial dan lain sebagainya.
Cara Membuat Iklan dengan Teknik Storytelling
1. Intro atau Permulaan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan yakni membuat intro. Bagian ini bertujuan untuk menarik minat audiens agar tertarik setidaknya dengan iklan kamu. Oleh karena itu pada bagian ini kamu harus bisa menyajikan point penting yang singkat, padat dan menarik.
2. Problem atau Masalah
Sebelum menjelaskan produk kamu, penting untuk mengangkat problem atau masalah. Sajikan masalah yang bersifat umum dan relatable dengan audiens kamu. Cara seperti ini akan menarik minat audiens untuk memperhatikan iklan kamu lebih lanjut.
3. Solution atau Solusi
Setelah menyajikan permasalahan yang relatable dengan audiens, langkah selanjutnya yakni dengan memberikan solusi. Pada bagian ini kamu bisa menerangkan solusi dari permasalahan yang kamu angkat. Terangkan bagaimana produk kamu bisa menjadi solusi untuk masalah tersebut.
4. Call To Action (CTA) atau Mengajak
Setelah itu buatlah ajakan agar audiens kamu mengikuti saran yang kamu inginkan. Karena solusi tersebut tentu tidak akan menyelesaikan masalah apabila tidak dilaksanakan. Dengan mengajak audiens untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan, mereka akan merasa terbantu dengan masalah mereka.
5. Outro atau Penutup
Bagian terakhir kamu bisa memberikan penutup berupa promosi brand, atau tagline produk kamu. Jika kamu mengikuti langkah sebelumnya dengan baik, umumnya audiens akan lebih perhatian dengan iklan kamu hingga akhir. Dengan begitu pada bagian penutup kamu bisa mendapatkan perhatian audiens dan mengenalkan brand kamu.
Kesimpulan
Itulah cara membuat iklan kita menjadi menarik yakni dengan teknik storytelling. Dengan teknik ini iklan akan dapat menarik emosional audiens, dan membuat hubungan yang lebih personal kepada audiens.
Picture by DesignClass on Unsplash
Pingback: Strategi Membangun Loyalitas Konsumen Pada Produk Kita - Manen Duit