Macam-Macam Jenis Kerjasama Bisnis – Dalam membangun suatu bisnis agar dapat bertumbuh dan berkembang perlu adanya strategi, salah satunya yakni dengan melakukan kerjasama bisnis.
Dengan melakukan kerjasama bisnis kita bisa mengembangkan bisnis kita dengan lebih pesat, begitupula dengan bisnis mitra kita. Sehingga kerjasama bisnis bukan hanya menguntungkan satu pihak, melainkan kedua belah pihak, atau kita kenal dengan istilah simbiosis mutualisme.
Ada banyak jenis kerjasama bisnis yang bisa kita coba, jangan sampai salah pilih jenis kerjasama bisnis pada bisnis kamu. Karena kemungkinan mengalami kerugian akan sangat besar apabila kita salah dalam mengambil keputusan kerjasama.
Oleh karena itu penting untuk mengenal jenis-jenis kerjsama bisnis yang ada dalam dunia bisnis, berikut beberapa diantaranya.
Macam-Macam Jenis Kerjasama Bisnis
1. Joint Venture
Istilah kerjasama bisnis yang pertama yakni Joint Venture. Jenis kerjasama bisnis satu ini banyak kita temui pada perusahaan-perusahaan menengah hingga besar.
Joint venture adalah kerjasama bisnis jangka panjang yang melibatkan beberapa pihak dengan sistem kontrak dalam jangka waktu tertentu. Tujuan kerjasama bisnis ini adalah yakni menggabungkan Sumber Daya dari pihak yang tergabung untuk menekan biaya pengeluaran perusahaan.
Dengan melakukan joint venture perusahaan yang tergabung didalamnya akan saling melengkapi dan keahlian dan keunggulan usaha masing-masing.
2. Franchise dan Waralaba
Kerjasama bisnis berikutnya yakni franchise dan waralaba yang memiliki kemiripan. Jenis kerjasama ini berupa penjualan Hak Atas Kekayaan Intelektuan (HAKI) milik suatu perusahaan tertentu yang kemudian di beli oleh pihak lain.
Artinya pihak yang membeli HAKI dari perusahaan yang menjual akan memiliki jenis usaha (brand usaha) yang sama. Kemudian terdapat beberapa kontrak di dalamnya seperti bagi hasil, ataupun sistem pembagian keuntungan lainnya.
Dengan jenis kerjasama ini kita sebagai pihak pembeli tidak perlu bersusah payah lagi untuk membangun suatu brand dari nol. Karena semua branding dan sistem usaha sudah langsung kamu dapatkan dari perusahaan yang menjual HAKI mereka.
3. Sistem Peluang Usaha
Jenis kerjasama bisnis berikut juga sedikit mirip dengan kerjasama sebelumnya yakni franchise dan waralaba. Sederhananya jenis kerjasama bisnis peluang usaha memungkinkan kita untuk membeli merek dari pihak tertentu.
Agar lebih mudah di pahami, contoh jenis kerjasama ini yakni seperti Reseller. Kamu bisa bekerjasama dengan pihak tertentu untuk menjual kembali produk mereka. Keuntungan yang bisa kita dapatkan berasal dari selisih harga barang yang kita jual, atau sistem kerjasama antara kamu dan penyedia barang.
Sistem kerjasama bisnis seperti ini tentunya memberikan keuntungan bagi kita karena tidak perlu susah payah memikirkan produk lagi. Kita hanya perlu fokus untuk melakukan kegiatan marketing agar produk tersebut laris. Pihak penyedia barang tentunya akan mendapatkan keuntungan juga yakni semakin banyak reseller tentu akan membuat peningkatan penjualan produk mereka.
4. Sistem Perseroan atau Bagi Hasil
Jenis kerjasama berikutnya yakni sistem bagi hasil yang mana nantinya hasil dari penjualan atau laba keuntungan penjualan kamu akan di potong untuk pihak pemodal.
Kerjasama bisnis seperti ini cocok untuk kamu yang memiliki keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha. Kamu bisa mengajak teman, saudara, ataupun orang lain untuk menanamkan modal pada usaha kamu. Kemudian dari modal yang mereka tanamkan, mereka akan mendapatkan porsi atau persentase dari laba usaha kamu.
5. Sistem Kartel
Kerjasama bisnis berikutnya merupakan bentuk kerjasama oleh beberapa pihak dalam industri yang sama. Perusahaan yang bergerak pada industri yang sama tentunya akan dihadapkan oleh permasalahan persaingan yang tinggi.
Sebagai contoh perusahaan yang pernah melakukan kerjasama bisnis kartel yakni perusahaan semen Gresik, Holcim, dan Indocement. Mereka melakukan kerjasama dan menetapkan kesepakatan terkait penetapan harga, lokasi pemasaran, dan lainnya.
Dengan begitu mereka bisa membuat persaingan harga yang lebih adil dalam mendapatkan keuntungan. Sehingga kerjasama seperti ini dapat menekan persaingan bisnis yang tidak sehat.
6. Kerjasama Konsinyasi atau Nitip
Kerjasama bisnis berikut ini cukup sering kita temui, terutama pada bisnis-bisnis kecil hingga menengah. Sistem kerjasama bisnis konsinyasi yaki dilakukan antara pihak pemilik produk dan penyalur. Kemudian kesepakatan kerjasama yang terjadi yakni bagi hasil.
Contoh kerjasama ini yakni seperti ibu rumah tangga memproduksi kue kering rumahan yang kemudian ia titipkan pada toko roti yang ada di pasar. Apabila kue tersebut terjual maka pemilik toko akan mendapatkan bagian dari hasil penjualan.
Itulah beberapa jenis kerjasama bisnis yang perlu kamu ketahui sebagai seorang pebisnis. Dengan begitu kamu bisa memilih jenis kerjasama mana yang lebih cocok dengan usaha atau bisnis yang kamu miliki. Sehingga kerjasama yang kamu lakukan dapat memberikan hasil yang positif untuk bisnis kamu.
Picture by Brooke Cagle on Unsplash